SURABAYA – Kebersihan pangkal sehat merupakan salah satu peribahasa yang sering dikenal oleh masyarakat pada umumnya, bahkan anak SD dapat memahami peribahasa tersebut. Namun, tampaknya masalah kebersihan menjadi salah satu polemik yang berkembang. Banyak masyarakat yang mengetahui hal tersebut, sayangnya kesadaran dan kepedulian yang ada masih minim.
Menanggapi banyaknya sampah yang berserakan, Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Surabaya mempunyai program Bank Sampah Perahu Layar. Kegiatan Bank sampah tersebut adalah memilah dan mengelola sampah. Untuk mempelajari lebih lanjut bagaimana pengelolaan bank sampah, maka PKPU mengadakan studi banding ke Bank sampah Gencar Mandiri yang terletak di Genteng Candirejo, Surabaya. Bank sampah tersebut dijadikan sasaran studi banding karena dikenal sebagai lingkungan percontohan hingga mendapatkan penghargaan Adipura. Studi Banding tersebut dilaksanakan pada hari Rabu (28/09/2011) pukul 09.00-13.00 WIB.
“Dengan adanya studi banding tersebut diharapkan dapat memberikan edukasi yang bermanfaat dan memberikan motivasi agar ibu-ibu bank sampah Perahu layar bersemangat,” ujar penanggung jawab Bank Sampah, Malik Ibrahim.
Ada beberapa yang dapat dipelajari dari studi banding tersebut. Salah satunya adalah mengenai pengelolaan sampah basah dan sampah kering. “Untuk mengolah sampah basah, kami mengubahnya menjadi komposter, sedangkan sampah kering dipilah dan dijual lagi,” ujar koordinator Bank Sampah Gencar Mandiri, Wiwik.
“Nantinya sampah kering tersebut dapat ditukarkan menjadi uang pada pengepul. Memang, hasil penjualan sampah tidak banyak tapi yang terpenting adalah manfaatnya yaitu lingkungan kita menjadi bersih,” tambah Wiwik. Untuk manfaat limbah air juga dapat dipergunakan menyiram tanaman. Dampak dari kegiatan tersebut benar-benar signifikan yaitu dapat mereduksi sampah sehingga lingkungan menjadi lebih sehat. (npd/PKPU Surabaya)
0 comments:
Post a Comment