ASSALAMU'ALAIKUM...SELAMAT DATANG DI BLOG PKPU SURABAYA!!!!

Thursday, March 31, 2011

Program Aku Mau Pinter

Menjadi pintar adalah setiap anak, tanpa mengenal tingkatan ekonomi. Aku mau pinter adalah salah satu program pendidikan PKPU untuk Yatim dan Dhuafa, ingin tahu lebih jelasnya, saksikan link berikut:
http://www.youtube.com/watch?v=y3rXQFrmAWc

Wednesday, March 23, 2011

TIM RESCUE PKPU BANTU KORBAN ERUPSI BROMO



Lumajang_ Meski gunung Bromo tidak lagi menampakkan ‘kegagahanya’, namun dampak yang ditimbulkannya masih dirasakan oleh masyarakat yang berada disekitar gunung, terlebih masyarakat yang berada dekat dengan gunung tersebut. Seperti apa yang kini dirasakan warga tengger di dusun Gedok Puncak desa Argosari kecamatan Senduro, Lumajang. Mereka harus bertahan hidup dalam menghadapi bahaya erupsi yang dikeluarkan Bromo.
Melihat itu semua , Sabtu (19/3) tim rescue PKPU Lumajang dengan dibantu relawan PKPU Surabaya, terjun kelapangan guna memberikan bantuan kepada korban erupsi gunung Bromo. Bantuan yang diberikan kepada masyarakat tengger berupa paket sembako yang terdiri dari beras, minyak goreng, gula, kopi, teh dan mie instan. Bantuan tersebut diterima langsung masyarakat suku tengger yang sejak tadi menunggu kedatangan tim rescue PKPU. Untuk menjaga ketertipan masyarakat agar tidak berebut dalam menerima bantuan, setiap orang menerima kupon pengambilan sembako. Sehingga dapat mempermudah relawan dalam membagikan peket sembako tersebut dengan rata.
Menurut Juarto (50), masyarakat tengger  merasa terbantu dengan kegiatan semacam ini.“Saya merasa senang atas bantuan yang di berikan oleh PKPU. Karena bantuan makanan untuk saat ini memang sangat dibutuhkan oleh warga tengger, meski pemerintah sempat memberikan bantuan sembako, namun bagi kami itu kurang mencukupi. Apalagi sejak meletusnya gunung Bromo banyak tanaman sayur kami yang mati dan tidak laku dijual.” Ujar pria yang kesehari-hariannya bekerja sebagai buruh tani tersebut.
Selain bantuan berupa paket sembako, tim rescue PKPU juga mengadakan kegiatan pengobatan gratis di daerah tersebut. “ Karena mengingat jarak desa argosari ini sangatlah dekat dengan Bromo, sehingga memungkinkan kesehatan masyarakat disini bisa terganggu. Maka dari itu kami mengadakan pengobatan gratis dengan menggandeng tim medis rumah sakit Islam Lumajang.” terang Malik Ibrahim ketua rescue PKPU Surabaya. 
Malik menambahkan, selain bantuan berupa sembako dan pengobatan gratis bagi masyarakat tengger dusun argosari, nantinya akan ada program lagi semacam “rumah pintar”, mengingat anak-anak disana banyak yang tidak bersekolah dikarenakan jarak sekolah sangat jauh. “ Ya ini masih dalam perencanaan kita. Nanti akan kita usulkan kepada Cabang, diterima atau tidak tergantung keputusan disana.” paparnya.**rs/PKPU/Surabaya

Tuesday, March 22, 2011

Penggalangan Dana Peduli Korban Tsunami

Surabaya-Peduli Terhadap sesama, tanpa memandang agama dan ras, menjadi ajaran Islam bagi ummatnya. Rasulullah SAW mencontohkan semangat berbagi dan peduli terhadap sesamanya. Maka dari itu Lambaga Kemanusaiaan Nasional PKPU cabang Surabaya melakukan kegiatan penggalangan donasi kemanusiaan peduli korban tsunami Jepang, Jum’at (18/3)  di Masjid Baitun Nur PT. PLN PJB Jl. Ketintang Baru no. 9 Surabaya.
Dalam aksinya, Manajer Penghimpunan PKPU Surabaya Rizqi RFH menjelaskan,bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata kepedulian umat Islam Khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya akan musibah yang melanda masyarakat Jepang. “ Kegiatan ini pernah dicontohkan oleh Rasulullah akan keperduliannya akan sesama, meskipun berbeda agama sekalipun”ujarnya.
Dalam aksi penggalangan tersebut, terkumpul dana sebesar Rp. 1.590.000, yang diserahkan langsung ketua Takmir Masjid Baitun Nur, Endaryana kepada pihak PKPU Surabaya. “dana tersebut nantinya akan dikirim ke PKPU pusat dan diserahkan ke Komjen Jepan.” Terang Rizki.

Mengingat masih banyaknya bantuan yang diperlukan masyarakat Jepang korban gempa dan tsunami, PKPU mengajak kepada masyarakat Jawa Timur untuk permenyalurkan donasi kemanusiaannya pada  Posko Peduli Korban Tsunami Jepang di Kantor PKPU Cabang Surabaya Jalan Ngagel Madya No.83 Surabaya, Telpon 031-5039285 dan di ITC Surabaya lantai 3, samping Krupuk NIXXA, depan lift kapsul. Atau melalui rekening atas nama Pos Keadilan Peduli Ummat pada beberapa Bank:
BCA : 513.005.6018
BSM : 008.004.0000

Bank Muamalat : 701.003.9015

PKPU segera Bermitra dengan PemKab Pacitan

Dalam rangka menduplikasi kesuksesan program pengelolaan sampah dalam bentuk “Bank Sampah” di Kenjeran Surabaya, PKPU berencana menggandeng Pemkab Pacitan. Dalam Koordinasi terbatas hari kamis, 17 Maret 2011 yang di laksanakan di kantor Bupati Pacitan itu dihadiri oleh Bupati Pacitan Drs. Indartarto, MM, Sekda Pacitan  Ir. Mulyono, MM, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pacitan, Joni Maryono, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (DPE) Pacitan, Lan Naria Hutagalung, Kepala Dinas Kesehatan Pacitan, Maulana Hamdani dan beberapa kepala dinas terkait.
Kepala Cabang PKPU Surabaya, Romdlon Hidayat MSSc, menjelaskan bahwa PKPU sebagai lembaga dibawah koordinasi Ecosoc PBB sekarang berperan aktif untuk mendukung dan mensukseskan delapan program MDG’S dengan harapan tatanan kehidupan yang lebih baik untuk masyarakat indonesia. Oleh karena itu kami sangat berkein
ginan disetiap akativitas program  kami bisa bersinergis dengan Pemerintah daerah dalam hal ini adalah kabupaten Pacitan.
Gayung bersambut dari Bupati Pacitan, Kami sangat berterimakasih kepada PKPU yang telah banyak berkiprah membantu masyarakat dan kami sangat mengapresisasi jika PKPU bisa bergandengan tangan dengan Pemkab Pacitan untuk mendukung program MDG’S” dalam penyampaian Bupati Pacitan di awal koordinasi.
Dalam koordinasi itu ada beberapa program yang akan dilaksanakan dan dikerjakan bersama-sama antara PKPU dengan Pemkab Pacitan: 1) Program Pengelolaan sampah ”Bank Sampah”. 2) Budarsi. 3) Inisiasi RSIP (Rumah Sakit Islam Pacitan).

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pacitan, Joni Maryono selama ini kami mempunyai problem pengelolaan sampah padahal kami sudah mempunyai peralatan dari hulu ke hilir berupa peralatan pengambilan sampah sampai pengolahan sampah. Beliau sangat berterimakasih jika program ini bisa kita desain dan dirancang bersama-sama. Kami sudah menyiapkan satu lokasi untuk menjadi pilot project “Bank Sampah” di Pacitan. Saya yakin jika program ini bisa bareng-bareng kita laksanakan akan bisa sukses dan bisa di duplikasikan ke daerah-daerah lain di Kab. Pacitan.
Sedangkan menurut Kepala Dinas Kesehatan Pacitan, Maulana Hamdani, program Budarsi sangat unik dan belum ada di Pacitan sehingga beliu sangat interest program ini bisa disinergiskan bersama-sama dengan menggandeng puskesmas di seluruh pacitan.
Satu hal yang menjadi fenomena Pacitan adalah belum adanya rumah sakit yang representative, sehingga mayoritas masyarakatnya berobat ke luar pacitan. Oleh karena itu kami bersepakat untuk merancang, mengkonsep dan merencanakan pembuatan RSIP tersebut. Dalam diskusi di hari berikutnya dengan Direktur Utama RSI Yogyakarta dan juga Konsultan RSIP yang akan kita dirikan yaitu dr. H. Nurhidayat Nugroho, Sp. Rad, beliau juga siap untuk mendukung sepenuhnya pendirian rumah sakit RSIP tersebut. Bahkan menurut Ir. Mulyono, MM Sekda Pacitan, kami sudah ada tanah yang bisa digunakan untuk pendirian rumah sakit tersebut.

Monday, March 21, 2011

IBM KEMBALI MENGIRIMKAN 9 ORANG VOLUNTEER DI SURABAYA


Pada tahun 2011, IBM untuk yang kedua kalinya mengadakan program Corporate Service Corps (CSC) setelah program yang pertama di tahun 2010. Program ini merupakan salah satu bentuk kontribusi kepada sosial yang diberikan melalui pengiriman volunteer (relawan) dari IBM. Tahun 2010 yang lalu, IBM mengirimkan 10 orang volunteer sedangkan di tahun 2011 ini IBM kembali mengirimkan 9 orang volunteer di Surabaya. Melalui bantuan dari ABV (Autralia Bussiness Volunteer) yang merupakan agen perantara selama mereka di Indonesia terpilihnya 5 client di Surabaya yang bekerjasama dalam program ini. Mereka adalah STIE Perbanas, PKPU, Pemerintah Kota Surabaya, PKMB Interaktif, dan The Naff Creative School. Selama hampir satu bulan, masing-masing volunteer akan berada di kantor client tersebut. PKPU mendapatkan kesempatan dua kali untuk bergabung dalam program ini. Senin (21/3) adalah hari pertemuan pertama introducing volunteer IBM dengan para client yang diadakan di STIE Perbanas.
Di tahun 2011 ini PKPU mendapatkan bantuan volunteer IBM dari Turki (Sibel Aydin) dengan keahlian di bidang Sales and IT dan dari India dengan keahlian di bidang  Program Management (Michelle Stewart). Inti dari program ini adalah bagaimana para volunteer dari IBM tersebut dapat saling bertukar pengetahuan dengan para client dan menjadi konsultan (problem solver) terhadap problematika atau isu yang sedang dihadapi para client dari hasil analisis sesuai dengan background keahlian mereka. Mereka pun (para volunteer) juga belajar bagaimana mereka bisa belajar dan beradaptasi dengan budaya baru di lingkungan yang baru pula karena ke depannya mereka akan dipersiapkan sebagai “Global Leader” IBM. Jadi sebelumnya mereka perlu paham bagaimana kondisi sosial di lapangan yang serba majemuk.**ika/PKPU/Surabaya

Friday, March 18, 2011

30 Hari Menjadi Pengusaha : Dua Orang Harus Pulang

Sepuluh orang telah terpilih untuk mengikuti penggemblengan secara intensif. Satu peserta mendapat ‘Wild Card’ dari dewan juri karena nilai yang didapat selama seleksi pertama dan kedua peserta menunjukkan keaktifannya, serta mendapat nilai yang tinggi. Akhirnya peserta dalam masa karantina menjadi sebelas orang.

Karantina dilakukan di Hotel Utami, Juanda, Surabaya. Rabu (16/3), peserta mendapat materi ‘mindset’ dan etika bisnis. Materi disajikan oleh Rony Orysu dan Asnando dari TDA Commnunity Surabaya. Setelah mendapat materi ‘Marketing’ dan Spiritual Entrepreneur, pada Kamis (17/3),  mulai ada dua peserta yang tereliminasi. Eliminasi peserta dilakukan setelah peserta mengikuti challenge on the spot (cots) yang pertama, dengan studi kasus tender amplop. Dari tim yang kalah, akan di pilih dua peserta yang akan dieliminasi. Kedua peserta itu adalah Yuda dan Rois.

Menurut salah satu juri Farid Goni, bahwa keduanya adalah peserta yang memiliki nilai terendah diantara peserta dari kelompok yang kalah tersebut.  “Yuda itu sebenarnya memiliki bakat dalam berbisnis, namun sayangnya dia tidak cukup berani dalam memutuskan ,itu terlihat ketika dia memimpin timnya dalam COTS I. Berbeda dengan Rois dia kayaknya mentalnya kurang siap” papar ketua komunitas bisnis Tangan Di Atas (TDA).

Azwar Anas, salah satu juri dari PKPU, mengatakan jika peserta harus benar-benar menajamkan niatnya untuk mengikuti acara ini sampai selesai. Anas mengatakan demikian, karena ada salah seorang peserta yang mengatakan ingin menyudahi keikutsertaannya. **(rs/PKPU/Surabaya)

Tuesday, March 15, 2011

30 HARI MENJADI PENGUSAHA (ke-1)


Tegang: Para juri mencicipi karya salah satu peserta
Surabaya- Setelah sukses mengadakan acara reality show 30 Hari Menjadi Pengusaha, kini PKPU Surabaya bekerjasama dengan JTV, TDA dan STIE Perbanas kembali mengadakan acara serupa. Acara yang diawalai dengan seminar wirausaha, Kamis (10/3) di ruang auditorium Perbanas, diikuti sebanyak 68 peserta dan menghadirkan tiga narasumber yaitu Swito Sumargo pemilik GBT Laras Imbang, Dr. Moluk pengusaha sekaligus dosen Perbanas dan Ali Murtadlo direktur JTV. “Tujuan dari acara ini, bermaksud untuk memompa semangat mereka. Melihat para pematerinya adalah pengusaha sukses” tutur Tri Suhartutik Kepala Public Relation Perbanas.

Tutik menjelaskan bahwa peserta yang mengikuti acara ini nantinya akan diseleksi menjadi 30 orang. Kemudian diantara 30 peserta ini akan diminta presentasi business plannya didepan juri dan akhirnya terpilih menjadi 10 orang. “Hari sabtunya (12/3) peserta mempresentasikan business plannya dihadapan dewan juri, yang terdiri dari Prof. Taufik, Dr. Aniek, Farid (Founder Sandal Karakter) dan Romdlon Hidayat Kepala cabang PKPU Surabaya. Dan dari sinilah kita bisa melihat mana yang layak masuk ke dalam 10 besar” terangnya.

Senin (14/3), 30 para peserta reality show digiring ke dalam ruang untuk menerima materi psikologi dan motivasi yang disampaikan oleh Laila beserta timnya. “Materi ini difokuskan kepada pemantapan psikologi mereka, sehingga mereka siap untuk menghadapi segala resiko yang nantinya akan dia hadapi ketika berwirausaha” terang Laila.

Selain penyampaian materi tentang psikologi dan motivasi, pada hari itu juga diumumkan peserta yang lolos ke 10 besar, dan mereka inilah yang nantinya akan dikarangtian selama 19 hari kedepan. **rs/PKPU/Surabaya  




PELATIHAN MANAJEMEN SEKOLAH

Jombang- Sekitar 255 lebih kepala sekolah, kepala Yayasan dan guru PAUD, TK, SD se-Jombang mengikuti pelatihan manajemen sekolah, Minggu (13/3),  di Homestay And Convention Cempaka Mas, Jl. Cempaka no.184 Jombang. Acara yang diselenggarakan oleh PKPU Surabaya dengan mengandeng The Naff, Dinas Pendidikan Jawa Timur dan sekolah PAUD AR-Rahman tersebut dihadiri wakil bupati Widjono Soeparno dan kepala dinas pendidikan Jombang Setyo Darmoko.

Dalam pidato sambutannya, Widjono berharap acara  tersebut akan memberi dampak yang postif terhadap kualitas pendidikan di Jombang. “saya berharap manajemen disini (pendidikan) lebih teratur dan lebih baik lagi terutama di tingkat pendidikan sekolah PAUD dan TK” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, tim PKPU berhasil meyebarkan kurang lebih 778 tabung peduli. “masing-masing sekolah ada yang mendapatkan 100 tabung dan ada yang 50 tabung” terang A.M. Farih Co. Tabung perduli PKPU.

Bukan hnya itu saja, selain berhasil membagikan tabung, tim PKPU juga berhasil mengklosing peserta dengan jumlah dana terkumpul 2.583.000.  “semoga ini menjadi langkah awal untuk mempersiapkan generasi pemecah masalah bangsa. Sebab setiap ada yang terkumpulkan semua akan dikembalikan kemasyarakat yang membutuhkan” ujar Kadrin Co. Zakat Center.**rs/PKPU/ Surabaya

Monday, March 14, 2011

Tim Kemanusiaan PKPU di Sendai

Laporan Perjalanan

Tim Kemanusiaan PKPU di Sendai

14 Maret 2011 20:00
SENDAI - Tim Kemanusiaan PKPU yang terdiri dari Saiful Anwar, Purwadi, dan Sarno berangkat Minggu pagi (13/3/2011) pukul 09.00 waktu setempat menggunakan Mitsubishi minicar. Perjalanan Tim Kemanusiaan PKPU ini melalui daerah Murakami, Oguni, Nan-yo, Yamagata, Seki-Sasaya, Sendai.

Dengan jalur jalan yang ditempuh jalur 7 (Niiigata-Murakami), jalur 113 (Murakami-Nanyo), jalur 13 (Nanyo-Yamagata), dan jalur 286 (Yamagata-Sendai) lalu masuk sebentar ke jalan tol di antara Sekizawa-Sasaya saat menelusuri jalur 286.

Perjalanan sekitar 225 kilometer ini ditempuh dalam waktu sekitar 6 jam. Bersyukur, tidak ada halangan berarti, hanya saat memasuki wilayah Sendai, beberapa ruas jalan dan sambungan jembatan nampak terbelah dan mengalami pergeseran dan kondisi terakhir di Sendai sampai Sabtu malam pukul 21.00 waktu setempat, dan lampu baru bisa menyala Minggu sore (13/3/2011) di daerah sekitar tempat pengungsian orang Indonesia

Namun, terlihat masih banyak rumah penduduk yang lampunya terlihat masih padam. Terjadi kebakaran di sekolah tempat pengungsian tersebut, diduga berasal dari korslet kabel ketika listrik mulai dinyalakan. Saat malam hari, suasana di pinggiran Kota Sendai masih gelap gulita, listrik dan lampu lalulintas masih padam. Pembelian gasolin sangat dibatasi dan hanya satu-dua gasoline stand yang bisa melayani pembelian, sehingga terjadi antrian mobil sangat panjang sekitar 1-2 km.

Tidak saja antrian mobil, juga antrian orang yang ingin membeli makanan terjadi di mini market yang sampai saat ini masih jarang buka. Food shortage, air belum mengalir. Toshi-gas belum bisa digunakan sehingga banyak yang memasak dengan kayu bakar di luar rumah.

Dapur umum warga Indonesia bisa dilakukan di rumah pak Triyanto, karena sumber gasnya bukan toshi-gas, dan kontruksi apartemennya dari kayu dan cukup kuat terhadap gempa. Seorang kakek lansia Jepang sangat senang diberi masakan, bahkan ikut menyerahkan beras untuk dimasakkan di rumahnya. Namun, adanya instruksi agar semua orang Indonesia di Sendai harus mengungsi ke Tokyo, mungkin tidak ada yang bisa membantu si kakek ini lagi.

Kebetulan Tim Kemanusiaan PKPU bertemu dengan Sato-san, satu-satunya Japanese muslim yang aktif di Sendai, sedang mencari makanan untuk keluarganya dengan sepeda. Sepeda menjadi satu-satunya alat transportasi yang banyak digunakan karena keterbatasan gasolin. Toko makanan yang dia tujupun masih tutup.

Dia bercerita kalau keluarganya selamat, tapi saudaranya yang tinggal di tepi pantai sampai saat ini belum diketahui kabarnya. Padahal pantai tempat tinggalnya itu terpampang dalam koran kemarin yang ia tunjukkan, kini sudah dalam kondisi berantakan disapu tsunami. Menurut beliau, bangunan Masjid Sendai tidak rusak, tetapi telah terjadi pergeseran di bagian fondasinya yang cukup parah.

Makanan dan air bersih masih sangat sulit diperoleh, beberapa kali kami melihat beberapa keluarga yang terpaksa memasak dengan menggunakan kayu bakar. Bahkan untuk air minum, banyak yang mengambil di taman-taman yang sepertinya sengaja untuk dibiarkan tetap berfungsi oleh pemerintah.

Tsunami yang terjadi kali ini memang sangat mengerikan. Dikabarkan kerusakan akibat tsunami ini sampai 3 km dari tepi laut. Jadi, semua bangunan beserta penghuninya di area ini sudah rata oleh tsunami. Ada trainee yang tinggal juga di tepi laut daerah Shiogama yang sampai sekarang masih belum diketahui. KBRI Tokyo sudah mencoba ke daerah sana, tapi tidak diperbolehkan oleh petugas karena tidak memiliki perlengkapan pengaman yang memadai seperti pelampung dan sebagainya.

Tim Kemanusiaan PKPU juga mendapat laporan dari relawan di Sendai yaitu Mas Ari, salah seorang yang menerima bantuan. Dikatakannya, masih ada 6 orang di daerah Yamagata yaitu Mas Sandi, Mas Yoga, Mba Dwi, Ibu Agung dan 2 orang yang belum diketahui namanya dilaporkan selamat dan sehat walafiat. Mereka adalah perawat (2 orang) dan Kensushei (4 orang). Sedangkan 3 orang wanita, Kensushei yang bekerja di pabrik telur di daerah Ishinomaki Ayukawahama belum diketahui kabarnya.

Saat ini, koordinator Tim Kemanusiaan PKPU di Sendai, Mas Ari bersama istrinya, warga asli Jepang, Ibu Kunomori sudah mulai mendistribusikan bantuan daging dan makanan kepada tetangga-tetangga orang Jepang yang tidak memiliki makanan. Sedangkan untuk kebutuhan makanan dan daging masih sangat dibutuhkan. Mas Ari dan istrinya sangat aktif menghubungi teman-teman Indonesia yang belum ada kabarnya hingga saat ini. (PKPU/Syaiful/Tokyo)

Sunday, March 13, 2011

PKPU Buka Posko di Sendai

JAKARTA - Hari ini, Minggu (13/3/2011), PKPU melalui perwakilan di Jepang membuka posko di Sendai serta mengumpulkan dan membantu assesment keadaan WNI di kedua wilayah yang paling parah terkena akibat bencana dan wilayah sekelilingnya. Aksi bantuan untuk para korban dipimpin oleh Saiful. Bantuan dalam bentuk bahan makanan ini diharapkan bisa mengurangi kesedihan mereka.

Wilayah pesisir timur dan timur laut Jepang porak-poranda akibat gempa bumi berkekuatan 8,9 Skala Richter (SR) yang disusul gelombang tsunami setinggi 10 meter yang menyapu rumah penduduk, kendaraan dan lahan pertanian.

Sebelumnya, PKPU berkoordinasi dengan KBRI, DEPLU, Kedubes Jepang di Jakarta dan UNOCHA terkait kegiatan serta hal-hal untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat yang terkena dampak bencana baik WNI maupun korban secara umum.

GM Penghimpunan Jabodetabek dan Luar Negeri, Andjar Radite mengatakan bantuan yang akan disampaikan kepada korban bencana di Jepang berupa bantuan mobilisasi dan evakuasi menjauh dari bencana kedua, potensi meltdown dari reaktor nuklir yang kemarin meledak. “Selain itu, juga menyediakan wilayah aman dan mengkomunikasikan kepada keluarga di tanah air bahwa mereka dalam keadaan baik,” katanya. (PKPU/Acep)

Monday, March 7, 2011

MOBIL UNTUK AKHIRAT


Surabaya-Allah memberikan kemudahakan kepada umatnya dalam menambah timbangan kebajikan, sehingga ada banyak cara untuk seseorang menggapainya salah satunya adalah bershodaqah. Di dalam shodaqoh pun masih banyak macam-macamnya, misalanya Tasbih, Tahlil dan Tahmid, Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, Hubungan Intim Suami Istri, Bekerja dan memberi nafkah pada sanak keluarganya dan itu semua juga bisa disebut dengan shodaqah. Begitu juga dengan jenisnya yang tak mesti harus berupa uang. Shodaqah akan bernilai lebih jika apa yang dia shodaqohkan ialah sesuatu yang ia cintai atau ketika dia dalam keadaan kesusahan tapi tetap rela berbagi dengan yang lain.
Seperti apa yang dilakukan salah satu donator PKPU Surabaya, Bapak Giri. Orang yang selama berprofesi menjadi guru SMA Trisula ini rela menshodaqohkan harta yang ia miliki, tidak tanggung-tanggung ia menshodaqohkan mobil satu-satunya kepada PKPU untuk keperluan umat.  “Semoga apa yang saya lakukan ini mendapat ridho-Nya, serta dapat menambah amal kebaikan saya kelak diakhirat” harapnya. 
Mobil yang diserahkan kamis sore (3/3) di kantor PKPU Jl. Ngagel Madya 83 tersebut diterima langsung oleh kepala cabang PKPU Surabaya Romdlon Hidayat di kantor PKPU dengan disaksikan oleh beberapa pengurus PKPU. “Semoga apa yang menjadi harapan bapak Giri terkabulkan. Dan ini salah satu bukti akan kedasyakatan dan kelezatan berzakat dan bershodaqoh, dan semoga mobil yang diwakafkan untuk PKPU tersebut dapat kami manfaatkan dengan baik sesuai dengan amanah beliau.” Tutur Romdlon. (rs/ PKPU/ Surabaya)

PKPU “HIJRAH” KEMBALI


Surabaya-Melakukan hijrah dari tempat satu ke tempat yang lain untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, merupakan sesuatu yang dianjurkan dan bahkan dicontohkan oleh Rasulullah Sallallahu’alaihi Wassalam. Bahkan dalam teori efek hijrah (berpindah) menjelaskan, salah satu manfaat dari melakukan perpindahan dari tempat satu (baik) ke tempat yang lain (lebih baik) akan membawa dampak positif kepada si pelakunya yaitu merefresh psikis, karena energi psikis sebagai akselerator keberhasilan.
                Itulah yang kini dilakukan oleh PKPU Surabaya. Untuk meningkatkan kapasitas, kualitas anggotanya dan untuk memperluas jaringan donatur, PKPU melakukan hijrah dari kantor Graha Pena lt. 16 di Jl. Ahmad Yani N0. 88 dan kini bertempat di Jl. Ngagel Madya N0. 83. “Tempatnya strategis yaitu berada ditengah kota dan juga representative bagi lembaga ini (PKPU-red)” tutur Romdlon Hidayat Kepala Cabang PKPU Surabaya.

Tuesday, March 1, 2011

MAHASISWAPUN MENABUNG


Surabaya-500 lebih tabung peduli PKPU telah dibagikan kepada mahasiswa baru (maba) dalam pembukaan program mentoring, sabtu (19/2) di Masjid Manarul Ilmi kasmpus ITS Keputih. Acara yang diselengarakan oleh Jama’ah Masjid Manarul Ilmi (JMMI) bekerjasama dengan PKPU ini yang bertemakan "MUHASABAH CINTA", dihadiri seribu lima ratus lebih maba yang terdiri dari fakultas teknik industri, teknik MIPA, teknik perkapalan, dan teknik kimia. Ketua JMMI Refi Efendi mengatakan, bahwa program mentoring ini adalah salah satu program yang bertujuan untuk membina kualitas spiritual mahasiswa baru.
Sebelumnya , kepala bidang perhimpunan PKPU Rizqi Rohmat Fahmi Hidayat memberi penjelasan kepada para pendamping peserta mentoring, tentang  program tabung peduli yang merupakan  salah satu program unggulan PKPU. “ Saya berharap, dengan melalui acara mentoring ini kami dapat mengenalkan lebih jauh lagi tentang program-program kami dikalangan mahasiswa.”ujaranya.
Rizqi menambahkan bahwa betapa berharganya setiap koin yang kita masukkan ke dalam tabung peduli, karena nantinya hasilnya bisa membantu saudara-saudara kita yang kurang mampu dalam bidang pendidikan. Seperti apa yang sekarang dilakukan PKPU yang telah membangunan kembali sekolah di Gorowong desa Maroko Kabupaten Garut dan rencanya juga akan membangun kembali sekolah-sekolah yang rusak akibat terkena erupsi gunung merapi di Jawa Tenggah.  


PKPU in Action