YOGYAKARTA - Di tengah suasana langit yang putih berkabut, disertai guyuran debu yang tak henti berterbangan. Kota Yogyakarta seakan berubah menjadi kota di negeri eropa yang mengalami datangnya musim salju.
Disana-sini terlihat putih seperti tertutup salju, pepohonan, rumah, jalanan hingga semua benda-benda yang ada di luar semuanya sama, memutih dan seakan diam membisu. Semakin ke utara (arah merapi) ketebalan debu semakin terasa, pohon-pohon seakan keberatan menahan beban debu di tiap helai duan-daunnya.
Warga disini menghindar untuk keluar rumah bila tidak sangat merasa perlu. Maklum, walaupun debu dari merapi sudah berhenti keluar dari puncaknya, namun paparan debu yang beterbangan di jalanan serta dari dedaunan yang ada tetap saja masih cukup mampu membuat sesak nafas dan membuat mata perih.
Dan terlihat, semua orang yang ke luar rumah dipastikan telah memakai masker dengan rapi. Di tengah suasana yang "nglangut" kata orang Yogyakarta. Suasana sepi dan senyap, karena sebagian mereka lebih suka mengurung diri di rumah. Hari Minggu (31/10/2010), tim rescue PKPU seakan berada di dunia lain. Tetap "berkeliaran"dalam ritme yang dinamis, kompak dan terjaga soliditasnya.
Aktivitas PKPU Yogyakarta misalnya, tetap saja setia mendampingi para pengungsi dengan berbagai kegiatannya. Dan kesibukan ini semakin siang semakin padat, karena pukul 14.00 wib diadakan kegiatan pemberian makanan tambahan untuk balita. Selain itu, kegiatan penyuluhan kesehatan untuk ibu hamil dan menyusui sekaligus dengan konsultasi masalah gizi.
Sementara yang lainnya, jaringan aksi yang dilakukan PKPU Semarang seakan tak mau ketinggalan momen kepedulian ini. Dari pagi, berlangsung aksi trauma healing untuk warga pengungsi merapi di daerah Magelang, khususnya di beberapa barak di daerah Muntilan.
Sesuai pembagian wilayah kerja, maka PKPU Semarang ditugaskan untuk mengcover aksi peduli bencana Merapi di Magelang, Boyolali dan Klaten. Aksi trauma healing sendiri dilakukan untuk para pengungsi yang ada di Tempat Pengungsian Sementara (TPS) yang berada di SD Sikepan1 Desa Srumbung, Kecamatan Srumbung.
Aksi ini dimulai pukul 11.00 WIB bersama tim dari Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Undip. Kegiatan ini diikuti sebanyak 160 orang dewasa. Begitu pula di tempat terpisah dilakukan trauma healing untuk 142 anak-anak. Kegiatan ini dilakukan bersama tim Mitra Peduli dan SDIT Al Kamilah dari Semarang. (Nas/PKPU/Yogyakarta)
Sumber:pkpu.or.id