ASSALAMU'ALAIKUM...SELAMAT DATANG DI BLOG PKPU SURABAYA!!!!

Friday, December 30, 2011

Walikota Surabaya Sharing Bank Sampah Bersama PKPU


SURABAYA – PKPU Surabaya mengadakan sharing bersama Walikota Surabaya, Tri Rismaharini beserta jajaran Dinas Sosial, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). Acara tersebut dilaksanakan pada hari Jumat (30/12/2011) di Pemkot Surabaya.

Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk silaturahim dan sharing mengenai bank sampah. Pasalnya, Pemkot memiliki lebih dari 100 bank sampah, sehingga dapat memberi masukan agar bank sampah dapat lebih baik.

Menurut Koordinator Bank sampah Kenjeran, kendala yang dihadapi di sana adalah kurangnya fasilitas alat pengangkut sampah yang kurang memadai. Selain itu, meskipun sudah memberikan edukasi mengenai pengelolaan sampah namun, kesadaran warga untuk mengelola sampah masih relatif rendah.  

Menjawab persoalan tersebut, walikota Surabaya yang akrab dipanggil Risma ini menjelaskan. “Pada dasarnya, tidak masalah bila tidak menggunakan alat pengangkut sampah. Hal yang perlu diprioritaskan adalah kesadaran masyarakat mengenai pengolahan sampah tersebut,” ungkapnya.

Meskipun mengalami berbagai kendala, namun program tersebut ditanggapi positif oleh Risma. "Programnya bagus dan dilanjutkan saja. Untuk lebih lanjut, silahkan berhubungan dengan bagian DKP.” Risma juga menegaskan bahwa edukasi untuk menciptakan  kesadaran pengolahan sampah rumah tangga itu adalah hal yang penting dalam program ini. (pd/PKPU Surabaya)

Wednesday, December 28, 2011

PKPU, BP Migas dan MCL Ketuk 1000 Pintu Peduli Gizi Balita

BOJONEGORO - Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU gandeng Mobil Cepu Ltd (MCL) dan BP migas adakan Kampanye Gizi Kolosal, Minggu (25/12/2011). Sasarannya adalah 329 balita dengan rincian berat badan sangat kurang (BBSK) sebanyak 49 dan berat badan kurang (BBK) sejumlah 280.

Kegiatan tersebut dilakukan di Bojonegoro karena kota ini menduduki peringkat ke dua jumlah gizi buruk terbanyak se Jawa Timur setelah Pamekasan. Sebagaimana data dari Dinas Kesehatan Bojonegoro tahun 2010 lalu, dari 542 balita penderita gizi buruk sebanyak 59 balita masuk kategori gizi buruk sangat kritis.

Dengan mengambil tema “Ketuk 1000 Pintu Peduli Gizi Buruk,” diharapkan dapat menanggulangi balita gizi buruk yang ada di Bojonegoro. Adapun tempat yang dikunjungi adalah Kecamatan Ngasem, Dander dan Kalitidu. Acara tersebut melibatkan karyawan PKPU Surabaya beserta keluarganya dan dibantu oleh kader posyandu setempat.

Dalam program tersebut, PKPU menghampiri setiap rumah warga Bojonegoro untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya pemberian makanan bergizi pada Balita. Kampanye tersebut juga ditandai dengan stiker yang ditempel di rumah warga yang sudah dikunjungi PKPU.

“Sebenarnya, kegiatan mengentaskan gizi buruk sudah kita laksanakan sejak tahun 2010, namun untuk menindaklanjutinya kita mengadakan kampanye ini,” ujar koordinator Kampanye, Rina Juwita. Menurutnya, dengan adanya kesadaran dan perhatian warga dengan memberikan gizi yang cukup diharapkan dapat memulihkan gizi buruk balita di Bojonegoro. (PKPU/Nanda/Surabaya)
 

Tuesday, December 20, 2011

PKPU Dukung Pendidikan Karakter untuk Sekolah Dasar

SURABAYA - Pentingnya pendidikan untuk anak menjadi perhatian bagi orang tua maupun pendidik. Hal tersebut dikarenakan perkembangan teknologi dan pergaulan bebas menjadi ancaman bagi perkembangan anak.

Mengingat tantangan besar yang dihadapi anak-anak dalam perkembangannya tersebut,  maka PKPU terlibat aktif mendukung pendidikan karakter untuk siswa-siswa Sekolah Dasar.

Dukungan tersebut diwujudkan bersama UNESA (Universitas Negeri Surabaya) dalam Seminar Nasional Pendidikan pada hari Sabtu (17/12/2011). Acara yang bertajuk Implementasi Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa Di Sekolah Dasar ini dilaksanakan di Auditorium Pasca Sarjana UNESA.



Kepala Bidang Penghimpunan PKPU Surabaya, Rizki Rohmat Fahmi Hidayat menyatakan dukungannya terhadap seminar nasional tersebut. “Seminar Nasional ini menarik dan bermanfaat karena pendidikan karakter memang penting sebagai rangka penyiapan masa depan anak dengan tantangan yang lebih besar,” katanya. (PKPU/Nanda/Surabaya)

Program Kesehatan Untuk Desa Keboguyang

SIDOARJO - Kesehatan mahal harganya, terlebih bagi masyarakat berpenghasilan pas-pasan. Ditambah lagi kebutuhan hidup semakin mahal, minimnya lapangan pekerjaan menambah pelengkap penderitaan mereka. Keadaan demikian selama ini dirasakan warga Desa Keboguyang, Kecamatan Jabon, Sidoarjo.

PKPU Surabaya mencoba membantu meringankan beban warga Keboguyong dalam program kesehatan. Dengan menggandeng LSM lokal dan Yayasan Darussalam, PKPU mengadakan Program Kesehatan masyarakat Keliling (Prosmiling) pada hari Minggu (18/12/2011).

“Kegiatan prosmiling ini kami adakan mengingat minimnya perhatian pemerintah akan kesehatan warga disini. Ditambah lagi ekonomi yang pas-pasan memperburuk keadaan tersebut,” terang Khoirul Bariyah, Koordinator Promiling PKPU Surabaya.

Khoirul Bariyah yang akrab disapa Ria mengatakan dengan adanya Prosmiling dan juga pembagian makanan tambahan ini semoga dapat membantu warga setempat yang terkena dampak erupsi dari lumpur Lapindo. “Memang mereka (warga Keboguyang) tidak terkena lumpur lapindo secara langsung. Namun baunya tersebar sampai sini. Sehingga membawa dampak yang buruk bagi kesehatan mereka,” terangnya.  

Ketua panitia sekaligus Koordinator LSM setempat, Anas Al Mighfar, mengatakan bahwa selama ini pemerintah kurang memperhatikan kondisi kesehatan warga. “Puskesmas hanya melayani orang yang datang di tempatnya, tapi tidak pernah mengadakan penyuluhan atau acara semacam ini (prosmiling_red). Padahal jika melihat keadaan seperti ini, mereka butuh perhatian yang intens dari pemerintah, tidak hanya sekedar menunggu yang datang. Karena itu kami meminta bantuan PKPU untuk mengadakan prosmiling, melihat sepak terjang PKPU selama ini sebagai lembaga kemanusiaan yang terpecaya,” ujarnya penuh semangat.

Acara yang dihelat di depan halaman MI Dasussalam Dusun Krian, Desa Keboguyang, Kecamatan Jabon tersebut dihadiri pejabat pemerintah yaitu dari Polsek Jabon, Dinkes Jabon, Danramil serta seluruh kepala desa di Jabon. Sebanyak 300 orang memenuhi pelataran sekolah untuk memeriksakan kesehatan mereka.

Hadirin (34), warga Buaran yang ikut acara Prosmiling ini rela mengantri sampai dirinya dipanggil oleh petugas. “Saya sangat senang dengan adanya acara pengobatan gratis ini. Meski harus mengantri sampai nama saya dipanggil, nggak masalah kok,” ujarnya lugu dan penuh harap kepada tim Media PKPU Surabaya.

Hadirin sendiri bukan warga asli Desa Keboguyang, dia disini ikut istrinya yang asli orang Dusun Buaran, Keboguyang. Sejak lumpur lapindo muncul dan erupsinya menyebar sampai di wilayahnya, sejak itulah ia mengalami radang tenggorokan dan sesak di dadanya. “Semoga setelah periksa, penyakit saya sembuh seperti sedia kala,” harap Hadirin. (PKPU/Rangga/Surabaya)

Thursday, December 15, 2011

Multi Racing Resmikan Bengkel Dengan Santuni 88 Anak Yatim

SURABAYA – Membuka sebuah usaha merupakan momen yang istimewa bagi seorang pengusaha. Sebagai langkah awal, seringkali pengusaha ingin merayakan peresmiannya dengan cara yang bermacam-macam. Salah satunya adalah dengan cara memberikan santunan pada anak yatim sebagai wujud rasa syukur sekaligus membahagiakan anak yatim. Inilah yang diwujudkan oleh bengkel Multi Racing milik Feri Nugroho.

Dalam peresmiannya, bengkel yang beralamatkan di Jalan Ngagel Raya No. 88 Surabaya ini, menggandeng Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Surabaya agar dapat mengundang anak yatim. Uniknya, jumlah anak yatim yang diajak disesuaikan dengan nomor alamat bengkel. Jadi, anak yatim sebanyak 88 ikut memeriahkan pembukaan Multi Racing.

“Dengan adanya pembukaan ini, kami berharap semoga apa yang kami harapkan dapat tercapai”, ujar pengelola, Eka ketika mengisi sambutan pembukaan Bengkel Multi Racing. Pada dasarnya, bengkel tersebut sudah berdiri di beberapa kota besar di Indonesia, yakni Yogyakarta, Jakarta dan Bandung. Hingga akhirnya, Multi Racing membuka usahanya sampai di kota Surabaya pada hari Rabu (14/12/2011).

“Anak-anak senang sekali, tidak hanya karena diberi makanan, tapi mereka juga senang melihat peralatan yang ada di bengkel ini,” ujar Ita, koordinator anak yatim yang berasal dari Keputran. Selain itu, pembukaan bengkel ini juga memberikan santunan berupa uang kepada tiap anak yatim yang telah datang. (pd/PKPU Surabaya)



PKPU Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis di The Naff School

SURABAYA – PKPU melaksanakan pemeriksaan (screening) kesehatan siswa di The Naff School Sidoarjo selama dua hari (9-10/12/2011). Sasaran pemeriksaan kesehatan kali ini ialah siswa dari kelas PG A yang berjumlah 11 siswa, PG B 31 siswa, TK A 38 siswa, dan TK B 25 siswa.

Aksi kesehatan tersebut dilaksanakan dalam bentuk penimbangan siswa maupun pengukuran tinggi badan. Selain itu, pemeriksaan fisik juga dilakukan meliputi mata, telinga, gigi, mulut, serta kulit dan palpasi (perabaan) kelenjar gondok.

Pada dasarnya kegiatan ini merupakan hasil dari kerjasama The Naff School dan Tabung Peduli PKPU sehingga siswa dapat menikmati pemeriksaan kesehatan gratis. “Manfaat dari tabung peduli dapat dirasakan oleh anak-anak tidak mampu yang menerima beasiswa dari PKPU. Mudah-mudahan kerjasama ini dapat terus berlanjut agar kemanfaatan yang diperoleh dapat lebih luas lagi,” ujar Koordinator Divisi Kesehatan PKPU Surabaya, Khoirul Bariyah.


Menurutnya, tujuan diadakannya pemeriksaan kesehatan ini adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan siswa sejak dini sehingga dapat mengurangi angka kesakitan siswa dan angka ketidakhadiran siswa karena sakit.  (pd/PKPU Surabaya)


Telkom Gandeng PKPU Untuk Program Budarzi Lagi

SURABAYA – Ibu sadar Gizi (Budarzi) merupakan salah satu program PKPU di bidang kesehatan. Tujuan dari program tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan ibu-ibu balita mengenai pola pengasuhan dan pemberian asupan gizi seimbang pada balita.

Program kesehatan ini mendapat respon positif dukungan dari beberapa perusahaan. Salah satunya adalah Telkom yang kembali menandatangani kesepakatan pelaksanaan program kemitraan Ibu Sadar Gizi (Budarzi) bersama Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU. Penandatanganan ini dilaksanakan di kantor Telkom Surabaya pada hari Jumat (9/12/2011).



Koordinator Divisi Kesehatan PKPU Surabaya, Khoirul Bariyah mengatakan bahwa sebelumnya, Telkom bersama PKPU sudah pernah bekerjasama dalam program Budarzi. “Hasilnya cukup memuaskan karena kita berhasil meningkatkan status gizi balita di empat daerah Jawa Timur,” pungkasnya. (pd/PKPU Surabaya)

Dinkes dan PKPU Targetkan Tak Ada Lagi Gizi Buruk

BOJONEGORO - Pengentasan gizi buruk merupakan salah satu permasalahan penting yang perlu diperhatikan bagi masyarakat. Pasalnya, gizi buruk pada balita nantinya akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Mengingat hal tersebut, PKPU mengadakan pertemuan dengan Dinas Kesehatan Bojonegoro untuk evaluasi dan menyiapkan program untuk dua bulan ke depan. Acara tersebut dilaksanakan pada hari Rabu (7/12/2011) di kantor Dinas Kesehatan Bojonegoro. Nantinya, program pengentasan gizi buruk ini akan melibatkan bidan, kader Posyandu, PKPU dan Dinas Kesehatan. Selain itu, permasalahan gizi buruk tampaknya juga menggugah hati Mobil Cepu Limited (MCL) untuk mendukung program tersebut dengan menyumbangkan dananya.


Koordinator Divisi Kesehatan PKPU Surabaya, Khoirul Bariyah berharap dengan adanya program kesehatan selanjutnya, tidak ada lagi balita yang menderita gizi buruk. Hal tersebut juga sejalan dengan keinginan Kepala bidang gizi Dinkes Bojonegoro, Ari. “Kami mentargetkan angka gizi buruk harus mencapai 0%,” ujarnya.

Di akhir acara, PKPU memberikan souvenir pada bidan dan kader Posyandu Bojonegoro. Pemberian bingkisan tersebut dilakukan sebagai tanda terima kasih karena kepeduliannya terhadap pengentasan gizi buruk. (pd/PKPU Surabaya)

Ini Dia 20 Lembaga Penerima Zakat yang 'Diakui' Ditjen Pajak

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak telah menetapkan 20 Badan/Lembaga sebagai penerima zakat atau sumbangan Keagamaan yang sifatnya wajib. Nantinya, zakat atau sumbangan keagamaan ini dapat dikurangkan dari penghasilan bruto.

"Hal tersebut diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-33/PJ/2011 yang berlaku sejak tanggal 11 November 2011," ujar Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Humas Dedi Rudaedi dalam siaran pers yang dikutip detikFinance, Jumat (16/12/2011)

Badan/Lembaga yang ditetapkan sebagai penerima zakat atau sumbangan meliputi satu Badan Amil Zakat Nasional, 15 Lembaga Amil Zakat (LAZ), 3 Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shaaqah (LAZIS) dan 1 Lembaga Sumbangan Agama Kristen Indonesia.

Ke-20 Badan/Lembaga penerima zakat atau sumbangan itu adalah sebagai berikut:


  1. Badan Amil Zakat Nasional
  2. LAZ Dompet Dhuafa Republika
  3. LAZ Yayasan Amanah Takaful
  4. LAZ Pos Keadilan Peduli Umat
  5. LAZ Yayasan Baitulmaal Muamalat
  6. LAZ Yayasan Dana Sosial Al Falah
  7. LAZ Baitul Maal Hidayatullah
  8. LAZ Persatuan Islam
  9. LAZ Yayasan Baitul Mal Umat Islam PT Bank Negara Indonesia
  10. LAZ Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat
  11. LAZ Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia
  12. LAZ Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia
  13. LAZ Yayasan Baitul Maal wat Tamwil
  14. LAZ Baituzzakah Pertamina
  15. LAZ Dompet Peduli Umat Daarut Tauhiid (DUDT)
  16. LAZ Yayasan Rumah Zakat Indonesia
  17. LAZIS Muhammadiyah
  18. LAZIS Nahdlatul Ulama (LAZIS NU)
  19. LAZIS Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (LAZIS IPHI)
  20. Lembaga Sumbangan Agama Kristen Indonesia (LEMSAKTI)

Seperti diketahui, pemerintah sebelumnya telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2010 tentang Zakat dan Sumbangan Keagamaan yang Sifatnya Wajib Dapat Dikurangkan dari Penghasilan Bruto.

Sebelumnya dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2010 telah diatur bahwa Zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto meliputi, zakat atas penghasilan yang dibayarkan oleh Wajib Pajak orang pribadi pemeluk agama Islam dan/ atau oleh Wajib Pajak badan dalam negeri yang dimiliki oleh pemeluk agama Islam kepada badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah.

Selain itu, sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi Wajib Pajak orang pribadi pemeluk agama selain agama Islam dan/atau oleh Wajib Pajak badan dalam negeri yang dimiliki oleh pemeluk agama selain agama Islam, yang diakui di Indonesia yang dibayarkan kepada lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah.

"Dengan penetapan Badan/Lembaga penerima Zakat atau Sumbangan Keagamaan ini, Direktorat Jenderal Pajak berharap Wajib Pajak dapat dengan mudah menjalankan kewajiban perpajakannya," pungkas Dedi.

sumber : http://finance.detik.com/read/2011/12/16/104258/1792590/4/ini-dia-20-lembaga-penerima-zakat-yang-diakui-ditjen-pajak?f990101mainnews

PKPU in Action