ASSALAMU'ALAIKUM...SELAMAT DATANG DI BLOG PKPU SURABAYA!!!!

Wednesday, February 16, 2011

PKPU Ajak Jalan-Jalan Anak Yatim ke Media Massa

SERIUS:Anak-anak yatim melihat proses layout jawapos
Bulan Februari dikenal banyak orang sebagai bulan cinta. Meski hakikatnya kasih sayang, cinta, tidak mengenal waktu khusus. Setiap detik, hari, bulan, tiap individu bisa berbagi cinta dengan sesama. Kali ini, PKPU ingin berbagi cinta dengan anak-anak yatim dengan mengajak mereka jalan-jalan ke dua media massa terbesar di Jawa Timur, harian Jawapos dan Jtv, Rabu, 16 Februari 2011. Acara ini merupakan program wisata yatim dari PKPU.

Kunjungan ini bertujuan agar anak-anak Yatim ini bisa belajar secara langsung bagaimana proses produksi di dua media massa. Anak-anak tersebut akan berbagi ilmu langsung dengan redaksi. Mereka dikenalkan bagaimana kondisi riil dan aktivitas para kru ketika mengolah berita, juga memproduksi suatu acara.

ANTUSIAS:Anak-anak yatim melihat langsung ruang produksi JTV
“Selama ini, teman-teman membaca berita atau menonton tayangan televisi, akan sangat berguna untuk mereka jika mereka bisa melihat langsung bagaimana tayangan-tayangan itu diproduksi,” ungkap Romdlon Hidayat, Kepala Cabang PKPU Surabaya.

Nurwahid, redaktur Metropolis Jawapos menerima rombongan PKPU dan menjelaskan seluk beluk tentang dunia wartawan, beserta proses produksi harian Jawapos. Sedang di Jtv, PKPU dan anak-anak yatim dipandu langsung oleh Karisma, Koordinator Liputan Jtv untuk melihat lokasi produksi berita.

Program Yatim adalah salah satu program unggulan PKPU cabang Surabaya. Selain wisata yatim, juga ada program Belanja Bareng Yatim. PKPU memilih media massa sebagai lokasi wisata anak yatim dikarenakan Bulan Februari ini juga bertepatan dengan hari Pers Nasional, yang jatuh pada 9 Februari lalu.





Tuesday, February 8, 2011

Budarzi pun"merambat ke Probolinggo



Antusias: Tim PKPU sedang berbincang-bincang
dengan warga
Program Budarzi kerjasama PKPU dan Telkom Indonesia semakin jauh menyentuh sasaran yang benar-benar membutuhkan. Selasa (8/2/2011) kemarin, tim kesehatan PKPU mengunjungi salah satu daerah calon sasaran program Ibu Sadar Gizi di Kabupaten Probolinggo.
Tidak begitu sulit menemukan daerah yang terkena dampak abu vulkanik Gunung Bromo itu. Dengan sedikit arahan, tim berhasil menemukan Puskesmas Suko yang menjadi pusat pelayanan kesehatan di Kecamatan yang dituju tim PKPU. Dari Puskesmas Suko, PKPU diarahkan untuk menyasar desa Brumbungan Kidul yang memiliki Balita dengan masalah gizi terbanyak. Masalah kemiskinan di desa yang mayoritas masyarakatnya bermatapencaharian sebagai buruh tani itu bukan menjadi satu-satunya penyebab banyaknya angka gizi kurang dan gizi buruk. Kusta dan TB yang juga menjadi penyakit endemik di Brumbungan Kidul menyebabkan penanganan terhadap Balita gizi buruk menjadi lebih kompleks.
Penuh sayang; tampak seorang ibu sedang
menyusui anaknya
“Kami senang sekali ada bantuan seperti ini, tapi jumlah Balita peserta Posyandu di Brumbungan ini ada lebih dari 100. Jadi harapannya ke depan bantuan bisa lebih banyak mencakup Balita yang ada di sini”, ujar Akhmad Hajari, Kepala Desa Brumbungan Kidul. Dari data yang diberikan Bidan desa, terdapat sekitar 300 Balita yang aktif terdaftar sebagai peserta di 5 titik Posyandu desa tersebut. Sedangkan data bulan Januari 2011 menunjukkan terdapat sekitar 71 Balita yang mengalami masalah kekurangan gizi.
Semangat para kader Posyandu dan bidan desa yang menyambut baik pelaksanaan program ini memompakan semangat tim PKPU dalam upaya pemberantasan gizi buruk di Indonesia, khususnya di Kabupaten Probolinggo. (rya/pkpu)

Monday, February 7, 2011

PKPU Kirim Tim Rescue dan Bantuan Korban Banjir Pakal


Surabaya.  Selasa (1/2) Banjir kembali melanda kota Surabaya Barat. Kali ini banjir tersebut menengelamkan dua desa di Kecamatan Pakal, yaitu Desa Sumberejo dan Desa Tambakdono. Kurang lebih 15.000 warga terpaksa diungsikan ke sekolah-sekolah dan masjid yang tidak terkena banjir. Banjir yang dikarenakan hujan yang tak reda-reda dan ditambah lagi kiriman dari kali lamong, membuat arus air semakin deras, akibatnya terdapat wilayah yang terisolir.  
Rabu malam (2/2), dengan mengunakan perahu karet tim Rescue PKPU Surabaya menditribusikan bantuan berupa obat-obatan, sembako, dan makan cepat saji. “Warga yang masih bertahan di rumah masing-masing, kekurangan bahan makan dan akses keluarnya mereka kesulitan. Jadi kami menurunkan bantuan berupa bahan makan agar mereka bisa mencukupi kebutuhan selama banjir belum menyurut,” terang Malik Ibramim kepala tim Rescue.
Malik menambahkan, selain mengirimkan bantuan berupa sembako, PKPU juga memberi sekitar 1500 nasi bungkus kepada pengungsi. Dan pada hari Jumat (4/2) untuk membantu warga yang sakit akibat lingkungan di pengungsian yang kurang kondusif, PKPU juga mengadakan pengobatan gratis. “Jumatnya kita mengadakan pengobatan gratis. Sebab selama ini bantuan dari puskesmas setempat masih kurang optimal karena minimnya obat-obatan yang ada, terangnya. Kebanyakan warga pengungsian mengeluhkan sakit batuk pilek, dan kebanyakan mereka terkena gatal-gatal.(rs/PKPU/Surabaya) 

PKPU in Action